Caving Gua Buniayu, Sukabumi

Daftar Harga Tiket Wisata Gua Buniayu

Perjalanan bareng NGI kali ini adalah Caving ke Gua Buniayu Sukabumi – Jawa Barat. Gua Buniayu sebuah gua wisata yang cukup terkenal di Sukabumi ini, merupakan salah satu contoh bagaimana sebuah wisata gua dikelola dengan profesional. Gua ini sangat mudah dicapai, setelah sampai di Sukabumi ada bisa langsung menuju ke arah Segaraanten. Setelah sampai di Nyalindung ada akan menemui pertigaan ke arah Nyalindung dan Segaranten, anda harus memilih jalur Segaraanten. Setelah sekitar 1.5 km, ada akan sampai di pintu gerbang Gua Buniayu. Dari pintu gerbang masuk sekitar 500 meter dan sampailah di lokasi wisata Gua Buniayu.

Gua ini terletak di Desa Kertangsana Kecamatan Nyalindung di ketinggian sekitar 800 m, cukup tinggi buat sebuah kawasan karst. Di sana juga tersedia akomodasi yang cukup nyaman dan cukup terjangkau buat yang berkantong pas-pasan. Buat yang gak punya alat penelusuran gua, jangan kuatir anda bisa sewa alat lengkap di sana. Buat yang suka berpetualang juga tersedia jalur wisata khusus yang harus menuruni tali menggunakan SRT. Jangan ragu, anda akan didampingi oleh guide yang cukup profesional dan meyakinkan.

Gua ini dikelola oleh PERHUTANI dan untuk anda yang berminat bisa langsung datang ke lokasi. Masuk gua ini, anda akan disuguhi pemandangan berbagai ornamen gua yang sangat indah dan juga berbagai jenis hewan yang sangat menarik dari yang kecil sampai kelelawar yang besar.

Akomodasi
Di Kawasan Gua Buniayu sudah dibuat saung-saung kecil untuk nginap, sedangkan untuk kapasitas besar ada saung yg bisa menampung -+ 50 orang. WC dan Mushola juga tersedia. Kalau anda senang tinggal bersama penduduk setempat, di kawasan buniayu terdapat satu rumah dengan kamar berjumlah 2 dan satu tempat tidur yang di luar kamar dan kapasitas bisa untuk 7-10 orang. Rumah yang bisa digunakan adalah rumah Ibu Isah yang terletak di dekat Gua Buniayu. Namun kalau anda lebih suka tidur di tempat yang nyaman sperti tinggal di hotel, mungkin bisa tinggal atau cari hotel di kota Sukabumi yang berjarak sekitar 45 menit dengan mobil.

Perjalanan kami dimulai berangkat dari kantor redaksi NGI di Gedung Kompas Gramedia Jl. Panjang dan pagi hari kami sampai di Kawasan Gua Buniayu gabung dengan rekan-rekan yang berangkat dari bandung. Berhubung rombongan kami cukup banyak, kami ditempatkan di sebuah saung yang cukup besar, bisa dipakai untuk tidur dan diskusi. Pertama kali datang kami sudah disambut keramahan pengelola yaitu kang Ferry, sambil ngobrol sekaligus perkenalan kami diberi hidangan teh hangat, kue moci dan lanjut makan siang.

Pukul satu siang, sesuai jadwal, tim melakukan persiapan untuk memulai caving hari pertama. Setelah lengkap dengan boots dan helm, kami berkumpul untuk melakukan senam komando, berdoa bersama, dan (tidak lupa) foto narsis sebelum masuk mulut gua. Dimulai dari gua horizontal yaitu Gua Cipicung dan Gua Landak, semua tim menuruni tangga sekitar 50 meter untuk mencapai mulut gua, dan kami terkesima melihat bentuk struktural gua yang ternyata ada di bawah pemukiman warga ini. Stalaktit dan stalakmit yang berpadu dengan ornamen ornamen unik yang tercipta dari serapan air dan batuan karst sukses membuat kami terpana. Menelusuri beberapa celah sempit hingga harus menunduk, melewati genangan air, menelusuri jalan bebatuan berkelok, mengamati aktivitas kelelawar, hingga menikmati sensasi gelap abadi. Dan setelah naik turun sekitar 200 meter akhirnya mulut gua sudah terlihat.

Tetapi tidak semudah itu, tim harus merangkak hampir 90 derajat dengan medan berlumpur untuk melewati celah seukuran badan (normal). Gak kebayang bagi yang memiliki badan gemuk, sepertinya sulit bisa melewati celah mulut gua itu…kita yang badannya kecil saja sudah susah keluar apalagi yang badannya gemuk ^_^. Setelah susah payah berlumpur ria, dan dibantu pemandu lokal, akhirnya selesailah caving hari pertama. Seluruh peserta bersih bersih dan istirahat sejenak, makan malam pun sudah siap dihidangkan. Malam itu bertepatan dengan laga Indonesia vs inter, jadi sambil menikmati hidangan, peserta juga riuh menikmati nonton bareng laga tersebut. Tidak selesai sampai disitu, peserta juga dihidangkan dengan trubuk bakar, tanaman endemik setempat yang rasanya kurang lebih seperti perpaduan asparagus dan rebung, dengan paduan bandrek panas. Acara dilanjutkan dengan diskusi, sharing mengenai Biota Gua dengan narasumber dua orang peneliti LIPI yaitu mas Cahyo Rahmadi (Peneliti Biota Gua) dan mas Sigit (Peneliti Kelelawar).

Esok harinya pkl. 06.00 kami sudah disibukkan dengan mempersiapkan perlengkapan caving. Harness, webbing, katrol, dan berbagai pengamanan lain dipersiapkan untuk masuk ke pintu gua vertikal. Sensasi ketegangan pun terasa ketika satu persatu kami mulai turun menggunakan katrol secara vertikal setinggi 18 meter melalui celah berukuran satu meter menuju chamber di dalam gua yang ternyata cukup luas. Untuk penelusuran gua vertikal ini kami dibagi menjadi 3 tim. Beberapa biota gua terlihat seperti kelelawar, udang, kepiting, jangkrik dan kala cemeti.

Track di dalam gua vertikal ini bervariasi, di dalamnya terdapat aliran sungai, dari yang hanya sedalam mata kaki, betis, sampai kedalaman sepinggang orang dewasa, ada celah ala film 127 hours yang ditempuh dengan cara horizontal dan menumpu pada kaki dan punggung, ada juga dengan cara climbing ala sanctum, memanjat tebing berlumpur dengan tangga webbing, hingga merangkak di gumpalan lumpur  yang dalam dan lengket sehingga kami harus mengerahkan ekstra tenaga untuk melepaskan diri dari jebakan lumpur. Kamera kami pun perlahan tertutup sama lumpur…hilanglah gairah kami untuk narsis.

Setelah berjibaku menyusuri gua sepanjang 1500 m atau -+ 4 jam, akhirnya kami keluar dari mulut gua, di sana kami diberi minuman isotonik dingin, suegeeeeeeer…lumayan buat mengobati rasa lelah dan pegel. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan ke Curug/Sungai Bibijilan untuk membersihkan peralatan caving dan tentunya membersihkan diri dari lumpur. Kembali ke basecamp, mandi, makan sore, packing dan tiba saatnya kami harus kembali pulang, setiap caver mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa kita telah melakukan penelusuran gua vertikal sepanjang 1500 m hingga kedalaman 54 meter di bawah permukaan bumi.

Suasana perkenalan antara kami dan kang Ferry selaku pengelola

Mas Cahyo (kiri) dan Mas Sigit (kanan) berbincang dengan pihak pengelola

Saung tempat kami menginap/istirahat

Harga Paket Wisata Gua Buniayu

Wearpack  tebal melindungi kulit kita tergesek benda tajam saat caving

Helm, untuk melindungi kepala dari benturan/tertimpa batu di dalam gua

Batuan gua yang licin dan juga berlumpur disarankan memakai sepatu Bots.

Lampu Helm yang berbahan bakar karbit

Karbit, digunakan sebagai bahan bakar lampu pijar yang dipasang di helm

Persiapan caving

Guide yang siap mendampingi caver di dalam gua

Menuju mulut gua vertikal

Caver bersiap untuk masuk ke dalam gua vertikal

Memasuki gua vertikal

Aktifitas caver

Aktifitas caver

Aktifitas pemotretan di dalam gua

Batu stalagtit yg ada di dalam gua

Materi obrolan malam hari

Mas Cahyo Rahmadi sedang menjelaskan tentang Biota Gua & Kars

Jangkrik adalah salah satu biota penghuni gua

Saatnya pulang

Thanks to National Geographic Indonesia

15 thoughts on “Caving Gua Buniayu, Sukabumi

    • Di sana gak banyak motret, lebih banyak ngambil footage video…& terakhirnya kamera terbungkus sama lumpur pekat ^_^

    • Mengenai budget, harga packet bisa dilihat pada tabel di atas, sisanya anda tinggal ngitung ongkos transportasi, cemilan, cepuluh, dll.

    • Seharian bisa tapi mungkin tidak misa menyusuri semua Gua, Gua Horizontal sana bisa makan waktu -+ 4 jam penyusuran, belum persiapan dan bersih-bersih setelah caving…disesuaikan saja waktunya…

  1. emang ada berapa goa gan ?
    kasih tau dong goa mana yang paling bagus aja dan yang paling lama susur goanya,
    alias goa yang favorit ?
    soalnya mau jln Mlm minggu jam 7 sampe sana perkiraan jam 11 mlem sampe sana,
    tidur istirahat Jam 4 pagilah baru susur goanya,
    klo butuh 4 jam susur goa jam 4 pagi jam 9 sudah selesai dong ?
    dan jam 9 bisa nerusin ke goa” yg laen ?
    gan bisa minta contact yg disana ga buat tanya” informasi
    dan klo bisa gw minta nmer lo dan klo ga chat”an via Fb aja ya gan
    nih fb gw Roji doankz https://www.facebook.com/roji.doankz?ref=tn_tnmn

    • Yang favorit adalah Gua Vertikal…nomer kontak Kang Ferry dan Kang Adji silahkan klik foto rate harga di atas, ada kok contact personnya tertulis…jenis Gua sudah ada di tulisan…

  2. Waah seru banget yaa caving kaya begitu, apalagi banyak banget goa-goa alam di Indonesia yaa bukan cuma di Sukabumi kan ya?

Leave a comment