Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada hari senin tanggal 31 Maret 2014, itu artinya libur panjang alias long weekend. Seperti biasa, sebelum Hari Raya Nyepi umat Hindu Dharma Indonesia melakukan beberapa upacara keagamaan, antara lain Upacara Melasti dan Upacara Tawur Agung Kesanga. Upacara Melasti biasanya dilaksanakan dua hari sebelum Hari Raya Nyepi dan bertempat di pantai. Sedangkan Upacara Tawur Agung dilakukan satu hari sebelum Hari Raya Nyepi.
Pada awalnya saya ingin motret Upacara Tawur Agung di Monas Jakarta, lebih dekat dengan tempat tinggal. Tapi setelah mendapat kabar dari Kementerian Agama dan Humas Umat Hindu bahwa Upacara Tawur Agung di Monas tahun ini tidak ada pawai Ogoh-ogoh dengan alasan dalam masa kampanye, saya langsung beli tiket kereta menuju Yogyakarta. Menurut informasi bahwa Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan tetap dilaksanakan seperti biasa, ada Ogoh-ogohnya.
Apa itu Tawur Agung Sasih Kesanga? upacara Tawur Agung Sasih Kesanga adalah upacara keagamaan umat Hindu yang bertujuan mensucikan diri sebelum melakukan ritual Nyepi. Saat puncak Nyepi, semua umat Hindu melakukan catur brata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan.
Singkat cerita, Minggu pagi 30 Maret 2014 saya berangkat dari Jl. Malioboro menuju Candi Prambanan dengan menggunakan angkutan umum Bis Trans Jogja No. 1A dengan harga tiket bis Rp. 3.000,- jarak tempuh kurang lebih setengah jam sampai di Terminal Bis Prambanan.
Niatnya ingin motret Ritual Pengambilan Air (Tirta) Suci di Candi Ratu Boko, tapi saat saya keluar dari Terminal Prambanan ternyata rombongan pembawa Air Suci sudah berada di pertigaan keluar dari Candi Ratu Boko berjalan menuju Candi Prambanan. Rombongan pembawa air suci terdiri dari Paruman Padma Pandita Solo Raya, Pasukan Kraton Surakarta Hadiningrat, serta mahasiswa Hindu se-Jawa Tengah. Saya pun ikut rombongan tersebut berjalan masuk Candi Prambanan sambil motret gaya wartawan, masuk ke Candi Prambanan melalui pintu khusus, GRATIS 🙂 …kalau gak ikut rombongan ntar disuruh masuk lewat gerbang tiket bayar Rp. 30.000,-
Selanjutnya, para Pinandita melakukan upacara Pradaksina atau mengitari Candi Siwa di komplek Candi Prambanan searah jarum jam. Kemudian dilanjutkan penerimaan air (tirta) suci. Air suci diserahkan Pawedan dan dilanjutkan dengan upacara Tawur Agung Sasih Kesanga Tahun Baru Saka 1936. Upacara dipimpin pendeta Tri Sadhaka yakni Romo Pedande Manuaba, Romo Resi Baudanda Sajiwo Dharma Telabah Tri dan Ratu Pranda Sebali Tianyar.
Upacara Tawur Agung Sasih Kesanga Tahun Baru Saka 1936 dihadiri Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Klaten H. Sunarna SE MHum, dan para tokoh Hindu.
Selain berdoa, kegiatan upacara Tawur Agung Sasih Kesanga Tahun Baru Saka 1936 ini diisi dengan arak-arakan Ogoh-ogoh dan pentas Tari Tradisional Jawa Tengah. Pada saat gotong Ogoh-ogoh, saya melakukan kesalahan, terlalu serius upload foto ke media sosial (gara-gara provider lemot), pengumuman rangkaian acara selanjutnya gak kedengeran, tau-tau Ogoh-ogoh keluar, saya gak dapet posisi motret yang bagus, ketutup penonton 😦
Catatan:
Jika teman-teman ingin menyaksikan Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, belilah tiket perjalanan menuju Yogyakarta PP jauh-jauh hari, terutama tiket pesawat.
Supaya akses motret lebih leluasa, pakai baju gaya Bali.
Acara pengambilan Air Suci di Candi Ratu Boko dilakukan jam 06.00 pagi, datanglah lebih pagi.
Bis Trans Jogja trayek Prambanan adalah Bis Trans Jogja No. 1A, bis ini lewat Bandara juga.
http://backpackerlee.wordpress.com/2014/01/24/candi-prambanan-borobudurs-ugly-sister/
Pengen ngelihat upacara itu juga. . 😦
keren foto2nya. Tahun ini ke Yogya lagi-kah?
Terima kasih, kalau dapat informasi kegiatan di sana Insya Alloh saya ke Jogja, tp kalau ada tempat lain yg lebih menarik kemungkinan gak ke Jogja 🙂
Wah keren, event – event kaya gini harusnya banyak di dokumentasiin, tapi sayang yah sekarang kalah sama event – event modern. Ditunggu mas foto – foto kerenya….